Selasa, 19 Maret 2013

4 hari bersamamu



Senyum manis merona dari wajah Chika perempuan dengan wajah yang manis kulit nya yang putih dan rambut panjang nya yang ia biarkan tergerai,ia menanti kekasih yang telah lama pergi dan kembali untuk menemui nya kembali,sudah hampir 1 jam Chika menanti kedatangan kekasih nya namun ia tetap bersabar bahwa kekasih nya akan datang menemui nya, seseorang menghampiri nya dan menyadarkan Chika dari lamunan nya dengan membawakan seikat mawar putih "happy birthday sayang", ucap laki-laki itu sambil memberikan senyuman nya, senang bukan kepalang ketika Chika melirik seseorang itu ternyata kekasih yang selama ini ia nanti datang menemui nya dan ia tidak melupakan ulang tahun nya "kamu masih ingat dengan ulang tahun aku??",tanya Chika "aku gag akan pernah lupa dengan ulang tahun kekasih yang aku sayangi"jawab Dhika tulus, dhika telah 4 tahun pergi ke paris untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan selama itu juga ia tak akan pernah lupa dengan kekasih yang ia cintai, Dhika keturunan indo jerman dengan rambut nya yang sedikit pirang kulit nya yang putih dan wajah nya yang tampan, "aku mau selama kamu di indo kita melakukan hal yang indah bersama karna aku gag mau momen ini cepat hilang begitu saja" ucap Chika dengan rona bahagia "tanpa kamu bilang seperti itu pun juga pasti akan aku lakukan karna tujuan aku datang ke sini hanya untuk menemui mu",sambung Dhika. Chika sangat bahagia mendengar ucapan Dhika dan di kepala nya telah terdaftar apa saja yang akan mereka lakukan bersama nanti, setelah mereka saling melepas rindu,segera mereka mengemaskan barang-barang Dhika dan segera memasukkan nya ke dalam mobil, di dalam perjalan mereka saling bercerita selama mereka menjalin hubungan jarak jauh dan berbagi cerita lucu sampai tak terasa perjalanan mereka sampai di depan rumah mewah di kawasan perumahan elite jakarta pusat, segera Dhika mengeluarkan barang bawaan nya dari bagasi mobil setelah itu Chika pamit untuk pulang setelah menemui kedua orang tua Dhika,"aku pulang dulu ya",ucap Chika sambil memegang tangan Dhika,"hati-hati ya kalau sudah sampai rumah langsung mandi bau nih,ehehe",canda Dhika sambil menutup hidung nya "hey walaupun aku belum mandi tapi aku gag pernah bau tau"rajuk Chika sambil  mencium baju nya seraya tak percaya, Dhika segera mencium kening Chika dan berkata "I LOVE YOU" sambil tersenyum "I LOVE YOU TO" balas Chika dengan wajah merona bahagia,segera Chika pulang dan ber istirahat untuk mempersiapkan stamina yang akan ia persiapkan besok
"mah aku pergi dulu ya kunci mobil kemana?",tanya Dhika kepada mamah nya "ada di gantung di samping lemari baju kamu di kamar"jawab mamah Dhika dari arah dapur,segera Dhika mengambil kunci tersebut dan segera melesat meninggal kan rumah nya, dengan kecepatan yang tinggi Dhika memacu mobil nya dan sampai di sebuah tempat di mana ia menunggu seseorang yang mungkin penting bagi nya, "Sudah berapa lama kamu menunggu??,ucap seseorang yang menghampiri nya "baru saja"jawab Dhika singkat "langsung saja berapa lama lagi ini semua??",sambung Dhika "4hari lagi"jawab seseorang itu dengan yakin, Dhika memikirkan sesuatu dalam pikiran nya dan berkata hanya 4 hari rupanya sambil mendengus kan nafas, "baiklah kalau begitu aku pulang dulu"ucap Dhika sambil memutuskan pembicaraan...
keesokan pagi nya Chika telah bangun pagi-pagi dan telah mempersiapkan segalanya, tidak seperti biasanya ia bangun selalu kesiangan namun hanya untuk menemui Dhika ia segera memaksakan mata nya yang susah di ajak kompromi dalam hal seperti ini,ia memakai kemeja putih dan segera berdiri di depan kaca merapikan rambut nya yang basah dan menyisir nya dengan indah "aku ingin tampil menakjubkan di depan Dhika"ucap Chika dalam hati sambil tersenyum, suara mobil memasuki halaman rumah Chika, dan Dhika keluar dari mobil dengan kemeja putih nya dan celana jeans hitam, yang membuat nya saat ini berbeda, yaitu rambut nya yang di buat berantakan seperti biasa kini ia buat lebih rapih dari sebelum nya,Chika menyadarai bahwa itu adalah mobil Dhika, segera ia menemui Dhika yang saat ini telah menunggu nya di ruang tamu,mendengar suara langkah yang menghampiri nya, segera Dhika menoleh dan betapa terkejut nya Dhika "kamu keliatan berbeda saat ini Chik"ucap Dhika sambil tersenyum "ahh sudahlah tak usah melebihkan, kamu juga keliatan berbeda rambut kamu keliatan rapih,ehehe"jawab Chika sambil menatap rambut Dhika yang tampil berbeda, "yuk kita berangkat"ucap Dhika sambil memegang tangan Chika dan membawanya ke dalam mobil, di perjalanan mereka hari ini bertujuan pergi ke daerah bandung, tepatnya daerah ciwidey tempat wisita kawah putih di sana mereka melihat pemandangan yang sangat menakjubkan di mana pemandangan saat itu masih sangat sejuk dan alami tak kunjung pula mereka membeli souvenir sebagai kenang-kenangan mereka,dan perjalan mereka berlanjut ke tempat wisata situ patenggang tak jauh dari kawah putih di mana ada pulau kecil dan di sana ada yang di sebut sebagai batu cinta, konon katanya siapapun yang menulis nama mereka di batu tersebut cinta mereka akan terus berlanjut sampai jenjang pernikahan, mereka pergi ke pulau tersebut dengan menaiki perahu boat, sesampai nya di sana segera mereka berfoto karna pemandangan di sana tak kalah menakjubkan dengan kawah putih yang mereka datangi sebelum nya,sebelum mereka meninggal kan tempat tersebut Chika menulis nama nya di batu itu,sebelum sempat Dhika menulis nama nya di batu itu seseorang memanggil nya ternyata pak hartono nelayan yang membawa mereka ke pulau itu dan berkata bahwa sudah hampir sore dan ia ingin segera pulang dan tempat wisata itu akan di tutup,segera mereka kembali menemui pak hartono dan segera kembali ke dermaga, saat perjalanan pulang Dhika melirik kearah Chika yang saat itu sedang tertidur lelap sambil tersenyum melihat wajah cantik nya yang anggun, "tinggal 3 hari lagi",ucap Dhika dalam hati sambil mendengus kan nafas, sesampai nya di rumah Chika dengan kecupan hangat di kening nya membangunkan Chika yang tengah tertidur lelap "kita sudah sampai??" tanya Chika sambil melihat kearah jendela mobil dan menyadari telah berada di halaman depan rumah nya "kamu hari ini seneng sekali ya sepertinya sampai-sampai kamu tertidur pulas seperti ini ehehe" ucap Dhika " iya aku senang kita bisa seperti ini" sambung Chika sambil tersenyum kearah Dhika " aku gag akan lupain hari hari bersamamu Dhik"lanjut Chika,Dhika tersenyum mendengar pernyataan Chika...
Hari-hari mereka lewati dengan bahagia, bukan hanya hari pertama saja bahkan hari kedua dan ketiga mereka lewati dengan kebahagiaan dan senyum Chika selalu terpancar dari wajah nya yang cantik, tiba di mana hari ke 4 mereka pergi ke tempat wisata Dufan, di sana mereka bersenang-senang menaiki arung jeram hingga baju mereka basah semua,menaiki kincir angin melihat pemandangan yang indah di atas sana, menonton pertunjukan balada kera dan berbagai macam wahana di sana,setelah puas mencoba semua wahana mereka menanti sun set di tepi pantai ancol sambil menikmati es kelapa yang telah mereka pesan, "Dhik liat sebentar lagi matahari nya terbenam", ucap Chika sambil tersenyum "Aku sayang sama kamu Chik gak ada lagi orang lain yang bisa gantiin kamu aku akan selalu ada di hati kamu",ucap Dhika memotong pembicaraan Chika,Chika menatap heran Dhika berkata seperti itu, memang sering ia berkata seperti itu namun perasaan nya mengatakan bahwa kata-kata itu sangat tulus dari hati nya dan membuat nya bergetar hebat "aku juga sayang kamu Dhik kamu memang laki-laki yang aku tunggu selama ini" balas Chika , indah nya hubungan mereka saat itu seperti indah nya matahari terbenam di sore hari yang selalu menunjukkan keindahan nya setiap mata memandang. setelah mereka melihat matahari terbenam, segera mereka beranjak untuk segera pulang dan merencanakan apa saja yang akan mereka lakukan esok,Dhika membukakan pintu untuk Chika untuk menaiki mobil dan saat Dhika menuju kursi kemudi kepala Dhika terasa sakit dan bergetar hebat ia merasakan dunia serasa berputar "tidak jangan sekarang" ucap Dhika sambil memegang kepalanya,melihat tingkah Dhika di luar, Chika heran mengapa ia memegang kepalanya seperti sedang menahan sakit yang luar biasa,Dhika pingsan tak beberapa lama setelah itu dan Chika sontak kaget segera keluar mobil menghampiri Dhika yang tak sadarkan diri "Dhik kamu kenapa bangun Dhik",raut wajah Chika menjadi panik melihata Dhika tak sadarkan diri segera ia meminta bantuan seseorang dan mambawa nya ke rumah sakit terdekat,di perjalanan Chika memegang tangan Dhika berharap Dhika sadarkan diri harapan Chika terwujud, ketika merasakan tangan Dhika bergerak dan mata nya pun mulai membuka sedikit demi sedikit "ini udah waktu aku Chik" ucap Dhika lirih " maksud kamu apa Dhik aku gag ngerti kamu ngomong apa dan kamu jangan buang tenaga kamu aku gag mau kamu kenapa-kenapa",isak tangis Chika "udah kamu jangan nangis memang ini sudah waktu aku Dokter Herman mengatakan bahwa aku terkena kanker otak stadium akhir dan waktu aku hanya 4 hari lagi ini lah waktu trkahir aku Chik, waktu dimana tepat hari terakhir aku bersamamu " ucap Dhika "Aku bahagia bisa menajalani hari-hari terakhir aku bersamamu karna bagi aku melihat senyuman mu akan melepas kepergian aku dengan tenang" sambung Dhika "tapi kan kamu sudah janji sama aku Dhik gag akan pergi meninggalkan aku" potong Chika dengan wajah yang penuh air mata "aku memang gak pernah langgar janji itu chik aku akan selalu ada di hati kamu dimanapun kamu berada,aku hanya minta sama kamu jadilah matahari yang selalu bersinar di siang hari dan jadilah bintang yang selalu bersinar di malam hari aku gak ingin matahari itu mendung di saat tertutup awan dan aku juga gak ingin bintang tak terlihat cahayanya pada saat tertutup awan aku sangat mencintai kamu Chik",genggaman Dhika perlahan mengendur dari tangan Chika, mata nya perlahan memejam dan saat itulah terakhir Dhika menghembuskan nafas terakhir, Chika menangis melihat kepergian Dhika seseorang yang sangat ia cintai telah pergi meninggal kan nya sendiri ia memeluk Dhika dengan penuh kasih sayang, "aku gak akan pernah lupain kamu Dhik bagi aku kamu laki-laki yang bisa membuat aku selalu tersenyum dan aku juga gak akan melihat aku selalu bersedih hanya untuk mu aku akan selalu tersenyum" ucap Chika sambil menghapus air mata nya.....

thangks ya udah baca cerpen nya,mohon kritik dan saran nya di komentar,mohon maaf jika kata-kata nya masih bnyak yang kurang maklum masih pemula ehehe...

Jumat, 15 Maret 2013

misteri lorong ruangan musik sekolah


Langkah Hanny terhenti di sebuah lorong yang gelap di lorong ruang musik sekolah, Hanny melihat waktu jam tangan nya dan menunjukkan pukul 22.00 Hanny melirik ruangan musik yang gelap tanpa ada penerangan cahaya sedikitpun, ia mengingat sesuatu apa yang telah di bicarakan teman-teman nya bahwa setiap melewati ruangan musik pada waktu 22.00 lewat ada kejadian aneh yang akan menimpa setiap orang yang melewati lorong itu, bulu kuduk Hanny terasa bergetar ia merasa sesuatu sedang mendekati nya secara perlahan, segera ia melihat situasi sekitar lorong, "perasaan apa ini knpa aku harus datang ke sekolah malam-malam seperti ini seharusnya aku mengembalikan buku pinjaman dari perpus itu besok",grutu Hanny dalam hati,sepintas mata Hanny melihat sekelebat bayangan melintas tak jauh dari posisi ia berada tepat berada di depan ruangan musik,segera ia mangambil inisiatif untuk berlari seribu langkah menjauh dari ruangan itu sudah berapa lama Hanny berlari dan langkah nya pun terhenti di depan pos satpam depan sekolah segera ia meminta bantuan kepada pak Imin satpam sekolah yang saat itu sedang mengopi dalam raungan nya,mendengar teriakan Hanny pak Imin segera mencari sumber suara dan mendapati Hanny yang sedang ngos-ngosan di depan pos segera pak Imin menanyakan apa yang terjadi setelah memberikan Hanny air putih, setelah semua nya tenang Hanny mulai bercerita apa yang telah terjadi pada nya saat itu ia mengatan mendapat kejadian yang sangat ganjil saat melewati  lorong di depan Ruang musik, setelah mendengarkan apa yang telah di bicarakan Hanny pak Imin segera mengingat kejadian saat sekolah ini di bangun tepat nya kejadian di lorong depan ruang musik saat itu, ia mengatakan bahwa sekitar 15 yang lalu tepat nya pukul 22.00 terjadi pemerkosaan dan korban di perkosa hingga di bunuh dan jasad nya di semen di dalam tembok yang saat ini menjadi ruangan musik walaupun pelaku nya sudah di tangkap dan jasad korban telah di pindahkan namun sampai sekarang arwah nya tetap penasaran dan selalu menghantui setiap penghuni sekolah ini, "saya tidak pernah non lewat lorong itu ketika pukul 22.00 konon katanya setiap laki-laki yang melewati lorong itu mereka akan selalu di hantui oleh hantu penunggu lorong itu di karnakan dendam yang sangat besar terhadap lelaki dan sampai roh nya pun membenci semua lelaki yang melewati lorong itu" ..